Gambar diatas ini adalah kemungkinan-kemungkinan perpindahan chords di nada dasar C (dalam persentasi) pada 1.300 lagu pop yang pernah di "selidiki" oleh salah seorang penggemar musik di internet. Saya rasa, penguasaan "Chords Progression" dan pengalaman yang dapat membuat kita lebih mudah mengenal perpindahan chords pada sebuah lagu.
Monday, February 29, 2016
Hari Sabtu lalu saya ada pertemuan keluarga dan saya bertemu dengan salah satu saudara saya yang memang seorang guru musik. Ketika kami sedang berbincang-bincang bersama, kebetulan disitu juga sedang dimainkan lagu dari mp3 yang cukup menarik buat saudara saya itu, lalu dia mengambil selembar kertas kosong dan mulai menuliskan not angka beserta chords-nya. Wah.....bagaimana mungkin bisa langsung menemukan not apalagi ketemu chords-nya?? Saya hanya bisa melihatnya dengan sedikit bingung, karena kemampuan ini yang saya masih belum punya (jujur atas kelemahan sendiri he..he..). Terus terang ini juga salah satu yang menjadi motivasi saya dalam bermain musik, "playing by ear". Ternyata setelah saya tanya saudara saya itu, dia bilang bahwa intinya kita perlu mengenal susunan chords dulu di "dalam kepala/memori", contoh pada kunci C adalah C-Dm-Em-F-G-Am-Bdim-C atau sesuai dengan urutannya I, II, III, IV, V, VI , VII. Lalu dengan pengalaman menggunakan "Chord's Progression" bagian-bagian ini digabung sesuai dengan nada lagunya. Kemampuan mengenal chord itu didapat karena kita punya "feeling" terhadap susunan chords tersebut dan ini hanya bisa didapat melalui latihan/training. Dari sini saya simpulkan, bagi pelajar musik pemula perlu sering-sering mendengarkan lagu yang kita senang dan coba untuk menemukan chords-nya. Ini adalah hal yang sangat bagus sehingga kita lama-lama juga punya "feeling" yang dimaksud oleh saudara saya itu. Jadi nasehat saya adalah, coba untuk latihan musik dengan teratur dan kadang-kadang mendengarkan lagu yang kita suka, coba identifikasi perpindahan chords-nya jika mungkin.
Thursday, February 18, 2016
"Hati yang gembira adalah obat" Pernyataan ini adalah benar, karena saya baru saja menonton acara mengenai kedokteran yang menjelaskan kondisi badan kita pada saat stress. Keunikan tubuh kita adalah adanya antibody tubuh yang akan muncul ketika kita akan terserang suatu penyakit, seperti flu, batuk dll. Ketika terjadi stress, maka antibody akan diproduksi tanpa adanya virus ataupun bakteri yang ingin masuk ke tubuh, akibatnya lama kelamaan, antibody ini akan "bingung" apa yang harus diperbaiki di tubuh ini, lalu mereka akan mulai merusak sel-sel yang sehat, mengakibatkan daya tubuh kita menurun dan malah bisa menjadi sakit. Contoh yang paling mudah adalah tekanan darah tinggi, sakit maag, kepala pusing, sariawan...dll. Jadi tetaplah bergembira dan bersyukur atas hari-hari yang kita lalui ini :-)
Kembali membahas tentang musik, saya mau mengulangi mengenai alunan melodi di tangan kiri, yang biasanya sebagai bass pada permainan piano. Intinya, selalu usahakan bahwa suara permainan bass di tangan kiri kira-kira setengah volume dari tangan kanan yang pada umumnya memainkan melody (treble). Ini penting karena pada dasarnya suara bass pada tangan kiri adalah pelengkap dari lagu tersebut dan hanya berfungsi untuk mendukung melodi ditangan kiri sehingga secara keseluruhan alunan melodi menjadi indah. Ada kalanya juga kita memasukkan beberapa melodi pada permainan di tangan kiri, untuk membantu susunan melodi ditangan kanan (level intermediate pada permainan musik), tapi tetap volume tangan kiri adalah senantiasa lebih rendah dari pada tangan kanan.
Kembali membahas tentang musik, saya mau mengulangi mengenai alunan melodi di tangan kiri, yang biasanya sebagai bass pada permainan piano. Intinya, selalu usahakan bahwa suara permainan bass di tangan kiri kira-kira setengah volume dari tangan kanan yang pada umumnya memainkan melody (treble). Ini penting karena pada dasarnya suara bass pada tangan kiri adalah pelengkap dari lagu tersebut dan hanya berfungsi untuk mendukung melodi ditangan kiri sehingga secara keseluruhan alunan melodi menjadi indah. Ada kalanya juga kita memasukkan beberapa melodi pada permainan di tangan kiri, untuk membantu susunan melodi ditangan kanan (level intermediate pada permainan musik), tapi tetap volume tangan kiri adalah senantiasa lebih rendah dari pada tangan kanan.
Diatas ini saya beri contoh lagi dari "left hand pattern" yang dapat dilatih oleh rekan-rekan pemula dengan mengingat catatan saya diatas.
Monday, February 15, 2016
Akhir2 ini ada saja hal-hal yang membuat perasaan hati saya menjadi agak sedih, dari ada saudara yang sakit, sampai perubahan kondisi di kantor. Tahun 2016 dimulai untuk saya dengan banyak hal yang mengganggu suasana hati dan sekali lagi....hati. Tapi saya menemukan kalimat ini yang begitu menguatkan :
“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.”
Saya berpikir, bahwa kita selama hidup ini perlu untuk selalu berjuang, bahkan juga berjuang melawan sifat egois diri sendiri, dan bahkan perlu berterima kasih ketika kita diberi kesempatan untuk membantu/melayani...
Ok kembali ke pelajaran musik yang dapat membuat hati kita juga menjadi gembira :-) Kali ini saya akan coba membahas sedikit tentang "slash chord". Apa itu sebenarnya "slash chord"?
Ini adalah chord dimana tangan kanan akan menekan sebuah chord sedangkan tangan kiri akan menekan bass yang bukan nada dasar dari chord ditangan kanan tersebut. Contoh, indikasi C/E artinya kita menekan chord C pada tangan kanan tapi menggunakan bass E pada tangan kiri. Apakah ini boleh dilakukan? Ya ternyata boleh-boleh saja. "Slash chord" akan menambah warna musik dan membuat alunan pergantian bass menjadi lebih "smooth", terutama jika beberapa suara bass yang berbeda dimainkan secara berurutan. Pengalaman saya dalam menggunakan "slash chord" adalah pertama-tama kita perlu menentukan dulu chord yang sesuai dengan nada diposisi tersebut, lalu mencoba beberapa nada bass yang sebaiknya juga merupakan nada pembentuk dari chord tersebut, contoh F/A bisa juga F/C pada saat kita mencoba "slash chord" pada F.
“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.”
Saya berpikir, bahwa kita selama hidup ini perlu untuk selalu berjuang, bahkan juga berjuang melawan sifat egois diri sendiri, dan bahkan perlu berterima kasih ketika kita diberi kesempatan untuk membantu/melayani...
Ok kembali ke pelajaran musik yang dapat membuat hati kita juga menjadi gembira :-) Kali ini saya akan coba membahas sedikit tentang "slash chord". Apa itu sebenarnya "slash chord"?
Ini adalah chord dimana tangan kanan akan menekan sebuah chord sedangkan tangan kiri akan menekan bass yang bukan nada dasar dari chord ditangan kanan tersebut. Contoh, indikasi C/E artinya kita menekan chord C pada tangan kanan tapi menggunakan bass E pada tangan kiri. Apakah ini boleh dilakukan? Ya ternyata boleh-boleh saja. "Slash chord" akan menambah warna musik dan membuat alunan pergantian bass menjadi lebih "smooth", terutama jika beberapa suara bass yang berbeda dimainkan secara berurutan. Pengalaman saya dalam menggunakan "slash chord" adalah pertama-tama kita perlu menentukan dulu chord yang sesuai dengan nada diposisi tersebut, lalu mencoba beberapa nada bass yang sebaiknya juga merupakan nada pembentuk dari chord tersebut, contoh F/A bisa juga F/C pada saat kita mencoba "slash chord" pada F.
Subscribe to:
Posts (Atom)