Hari ini saya akan menjelaskan sedikit pentingnya kita mempelajari teori tentang musik. Mungkin ada orang yang beranggapan bahwa belajar musik bisa langsung saja dengan mendengar sebuah lagu dan langsung memainkannya di keyboard. Apakah ini mungkin? Ya, sebenarnya ini mungkin saja, terutama bagi orang-orang yang mempunyai kepekaan tinggi terhadap suara musik/nada (punya kelebihan/talenta), jadi apa gunanya kita belajar teori musik? Menurut saya, langsung bisa main hanya dengan mendengar (play by ear) itu adalah kemampuan yang luar biasa dari seseorang, tapi tanpa menguasai teori musik, tingkat permainan musik seseorang tidak dapat dikembangkan lagi sehingga hanya terbatas sampai di level itu saja.
Tanpa pengetahuan tentang teori musik, seseorang juga akan sangat sulit untuk mengajarkan cara bermain musik yang benar kepada orang yang lain. Penguasaan teori tentang musik menurut saya tetap yang utama agar seseorang dapat bermain musik dengan "benar". Ingat bahwa kita dapat mengerti tentang "pitch", "rhythm", "melody" dan "harmony" hanya melalui teori musik.
Wednesday, September 30, 2015
Wednesday, September 23, 2015
Latihan tanpa membaca not biasanya saya lakukan dengan menggunakan "Chord Progression". Tapi apakah "Chord Progression" itu? Mari saya jelaskan sedikit mengenai ini. "Chord Progression" pada dasarnya dapat digambarkan sebagai urutan dari chords yang berubah dan dimainkan sehingga menghasilkan irama musik. Jika kita mendengarkan sebuah lagu, maka kita juga sebenarnya dapat menebak "pola" dari urutan chords lagu tersebut yang merupakan "Chord Progression"-nya. Sebagai catatan, untuk dapat lebih mengerti tentang tema ini, maka perlu tahu dulu tentang chords dasar (major, minor...dst) yang pernah saya bahas pada blog terdahulu. Berikut di bawah ini saya ingatkan lagi mengenai urutan chords yang dilambangkan dengan huruf romawi.
Seperti dijelaskan terdahulu, I, IV dan V adalah major, sedangkan II, III dan VI adalah minor (VII sering disebut "diminished chord" dan jarang digunakan).
Beberapa contoh "Progression" yang dapat dimainkan adalah :
1-4-5 (I-IV-V)
1-3-4-5 (I-III-IV-V)
1-2-5-1 (I-II-V-I)
1-4-2-5-1 (I-IV-II-V-I)
1-6-2-5-1 (I-VI-II-V-I)
1-3-6-2-5-1 (I-III-VI-II-V-I)
Posisi jari di tuts pada masing-masing chord dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Ada lagu yang hanya memainkan 1-4-5 atau 1-5-4 untuk keseluruhan nadanya, ada juga yang lebih. Dalam berlatih saat ini, biasanya saya hanya menggunakan maksimal 4 jenis chords, agar lebih mudah dalam pembelajarannya. Coba rekan-rekan melatih dengan kunci C dulu (do=C) dan 3 chords. Dengan "music feeling" yang bagus, "Progression" ini sudah dapat menghasilkan irama yang bagus :-)
Seperti dijelaskan terdahulu, I, IV dan V adalah major, sedangkan II, III dan VI adalah minor (VII sering disebut "diminished chord" dan jarang digunakan).
Beberapa contoh "Progression" yang dapat dimainkan adalah :
1-4-5 (I-IV-V)
1-3-4-5 (I-III-IV-V)
1-2-5-1 (I-II-V-I)
1-4-2-5-1 (I-IV-II-V-I)
1-6-2-5-1 (I-VI-II-V-I)
1-3-6-2-5-1 (I-III-VI-II-V-I)
Posisi jari di tuts pada masing-masing chord dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Ada lagu yang hanya memainkan 1-4-5 atau 1-5-4 untuk keseluruhan nadanya, ada juga yang lebih. Dalam berlatih saat ini, biasanya saya hanya menggunakan maksimal 4 jenis chords, agar lebih mudah dalam pembelajarannya. Coba rekan-rekan melatih dengan kunci C dulu (do=C) dan 3 chords. Dengan "music feeling" yang bagus, "Progression" ini sudah dapat menghasilkan irama yang bagus :-)
Tuesday, September 22, 2015
Akhir-akhir ini saya sedang melatih chord baru untuk variasi dari "Major Chord", tapi akhirnya menjadi lumayan juga waktu yang diperlukan mengingat saya perlu juga melatih "first inversion" and "second inversion" yang baru. Chord baru tersebut adalah "Major 2nd Chords", tapi ini agak terlalu jauh kalau saya bahas sekarang disini.. Mengingat lagi ketika tempo hari main musik di acara ulang tahun, saya memang seringnya latihan menggunakan keyboard biasa menggunakan tone digital piano sehingga berat tuts-nya tidak mencerminkan piano akustik. Mengingat Yamaha Arius YDP-142-nya yang menggunakan GHS tuts (seperti pada piano akustik sungguhan) ada di rumah sedangkan saya lebih sering latihan musik di kos, kesempatan latihan menggunakan digital piano ini jadi agak jarang. Alhasil pada saat saya main di piano dengan tuts yang lebih berat dari tuts keyboard, seringkali suaranya menjadi lebih kecil dan jari-jari juga terasa lebih cepat pegal :-( Hmm...lalu saya coba cari-cari digital piano portable yg harganya "bersahabat" dan akhirnya saya putuskan menggunakan Casio CDP-130 sebagai digital piano untuk latihan di kos. Oh ya, sebelumnya saya sudah berhasil menjual Casio CTK 7000 ke saudara dengan harga yang "bersahabat" juga, hitung-hitung untuk menambah dana pembelian Casio CDP-130 ini :-)
Dibawah ini adalah keterangan mengenai performance-nya :
Btw, digital piano ini masih dalam pemesanan, mudah-mudahan barangnya bisa sampai tanpa ada masalah :-) Sorry, kali ini saya tidak membahas tentang pelajaran musik, nanti di blog berikutnya ya..
Subscribe to:
Posts (Atom)