Friday, October 16, 2015

Tema pembahasan hari ini adalah mengenai posisi tangan yang bagus ketika kita bermain piano/keyboard. Posisi tangan yang nyaman diatas piano adalah hal yang cukup penting ketika kita sedang bermain piano. Posisi tangan yang tidak baik dapat mengurangi kemampuan kita dalam bermain piano. Jika posisi tangan/jari-jari tidak sesuai maka kita akan sulit menekan tuts dengan cepat dan benar secara efektif. Performa permainan akan menurun, nada suaranya juga akan kurang bagus akibat dari tekanan tuts yang tidak beraturan serta kemungkinan untuk menekan tuts yang salah adalah besar. Masalah lain yang mungkin timbul adalah juga terjadinya "kram" pada tangan atau jari-jari. Jika ini sering terjadi, tentunya kita akan semakin jarang latihan dan ini akan sangat disayangkan, karena tanpa latihan rutin, tidak mungkin seseorang dapat menjadi pemain piano/keyboard yang bagus.
Ketika kita menempatkan kedua tangan diatas tuts, posisikan jari-jari agak sedikit melengkung sepanjang waktu, karena dengan posisi demikian, ada beberapa hal yang dapat diuntungkan :
  • tangan menjadi tidak cepat lelah
  • kemungkinan terjadinya "kram" kecil
  • kita dapat dengan mudah dan cepat menekan tuts yang benar (putih atau hitam).
Ada ide yang sangat bagus agar kita dapat men-"visualisasi" posisi/bentuk tangan diatas tuts, yaitu dengan menggenggam bola tenis (atau bola yang mirip). Genggamlah bola tenis ini pada masing-masing tangan, seperti inilah seharusnya posisi/bentuk tangan diatas tuts piano ketika kita sedang memainkan musik (tentu saja tanpa bola tenis-nya). Sebagai referensi dapat dilihat gambar dibawah ini, bagaimana tangan kita menggenggam bola tenis.



Dulu saya sendiri kadang-kadang mengalami "kram" kecil, tapi sekarang dengan posisi tangan yang lebih baik, ini dapat dihindari. Selain itu juga mengenai penekanan tuts yang benar, seharusnya tuts itu adalah tidak "dipukul" dengan jari-jari melainkan biarkan berat jari-jari itu "jatuh" sendiri keatas tuts dengan sedikit diberi tekanan. Untuk ini memang perlu latihan tapi nanti akan terasa hasilnya dengan nada suara piano yang lebih terkontrol dan lebih "hidup" :-)

Wednesday, October 14, 2015

Waaah....lagi sibuk banget nih di kantor, gara-gara ada masalah di produksi, sampai-sampai hari ini harus masuk kerja, sedangkan ini kan sebenarnya tanggal merah (libur). Ya, apa boleh buat deh, tapi karena agak sepi di office, jadi bisa update blog ini lagi :-) Sekedar cerita, sekarang saya latihan musik menggunakan digital piano Casio CDP-130 dan mulai terasa pegal-pegal jari tangannya kalau sudah main sekitar 30 menit-an. Ya ini memang yang dimaksud, perlu latihan menggunakan digital piano agar otot jari-jari tangan terbiasa dengan semua jenis tuts. Kalau biasa hanya main di keyboard, pasti akan memerlukan penyesuaian dulu jika main di piano, tapi sebaliknya tidak, karena memang tuts piano (atau digital piano) lebih berat dari tuts keyboard. Sekarang latihan musik menjadi lebih bersemangat lagi :-)
Gambar dibawah ini adalah ilustrasi dari berat tuts piano digital yang menyerupai piano akustik sugguhan :
Mengenai kualitas suaranya, khusus untuk tone "Grand Piano" lebih bagus dibandingkan dengan Casio CTK-7000, sedangkan untuk suara yang lain kira-kira sama. Jika saya bandingkan lagi dengan Yamaha Arius YDP-142, memang suara dari digital piano Yamaha masih lebih bagus (lebih mirip ke suara piano akustik), terutama pada nada tengah-nya dibandingkan dengan Casio CDP-130 ini.

Ok, kali ini saya akan mengulang lagi pembahasan mengenai "minor chords" yang memang suaranya terdengar lebih "sedih" dibandingkan dengan "major chords". Beberapa "minor chords" yang sering digunakan, saya tampilkan lagi pada gambar dibawah ini.


Untuk lagu-lagu yang bertema agak sedih, seringkali "minor chords" ini digunakan menggantikan "major chords" ataupun dapat dilakukan kombinasi untuk keduanya. Coba untuk melakukan ini dan gunakan "Circle of Fifths" sebagai referensinya, lalu dengarkan perbedaannya.